Dua Dosen Fakultas Syariah INSURI Ikuti Program IICS 2019 di Malaysia
Senin (29/4) Dua dosen Fakultas Syariah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo Ahmad Syafii, SJ.,M.S.I dan Suad Fikriawan, S.E.,M.A mengikuti Program International Islamic Comparative Study (IICS) di Malaysia dan Singapura pada tanggal 21-26 April 2019. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Santri Mengglobal yang bekerjasama dengan Managemen and Science University (MSU) Selangor, Malaysia. Program ini diikuti oleh santri di beberapa pondok pesantren di Tasikmalaya, Sukabumi, Cirebon, Semarang, Surabaya, sampai Madura. Beberapa perserta yang lain merupakan akademisi di beberapa perguruan tinggi dan pegiat pesantren. Misi dari kegiatan ini adalah memberikan penguatan santri agar memiliki wawasan di tingkat Internasional sehingga mereka tidak hanya memiliki peluang untuk kuliah di luar negeri tetapi mampu menerapkan ilmu agama pada masyarakat multikultural serta dapat memupuk jiwa toleransi dengan masyarakat yang beragam sehingga tidak mudah "terkontaminasi" dengan paham radikalisme.
Ada beberapa agenda kegiatan yang dilakukan dalam acara tersebut, Pertama kunjungan ke pondok pesantren Tahfidzul Qur'an Syazwan. Pondok pesantren ini memiliki beberapa keunikan, diantaranya posisi pondok yang berada di tengah kota Kuala Lumpur Malaysia yang memberikan kesan dan tantangan tersendiri bagi pengelola dan santri. Sebab tidak mudah suatu institusi pendidikan atau pondok pesantren dapat menerapkan prinsip-prinsip Islam secara berkelanjutan dengan dihadapkan pada modernitas dan masyarakat yang sarat pergaulan bebas, namun pesantren ini mampu survive lebih dari 10 tahun ditengah gempuran metropolitan di Kuala Lumpur.
kunjungan Kedua adalan kampus Management and Science University (MSU) Selangor. Banyak kegiatan menarik yang disuguhkan melalui kampus ini diantaranya sosialisasi beasiswa, dialog dengan aktivis kampus, mengunjungi Bazar kreativitas mahasiswa, serta tour kampus MSU. Dari kegiatan ini, peserta diberikan bekal wawasan awal tentang kehidupan di kampus MSU, pelayanan akademik dan non akademik, sarana-prasarana, mahasiswa, dan penawaran beasiswa kampus untuk jenjang Bachelor, Magister, sampai Doctoral Program.
Kunjungan Ketiga kepada komunitas muslim minoritas di Singapura. Banyak kesan yang bisa diambil pelajaran penting melalui dialog dengan komunitas muslim di Singapura, diantaranya bahwa hidup di lingkungan minoritas itu tidak mudah, terlepas agama apa yang minoritas. Ketika suatu masyarakat berada di negara yang memiliki komunitas suku, agama, ras yang mayoritas, maka berbuatlah baik serta jadilah masyarakat yang rahmatan lil alamin khususnya untuk masyarakat minoritas. sebab dibelahan dunia lain, masyarakat kita yang minoritas selalu dipertaruhkan nasibnya kepada masyarakat mayoritas setempat yang diperlakukan sewenang-wenang di belahan dunia lain yang tergolong minoritas.***